Penentuan
awal bulan Ramadhan sangat penting. Umat islam telah sepakat menetapkan hilal
sebagai rujukan dalam penentuan awal bulan hijriah, terutama bulan ramadhan,
syawal danzulhijah. Penetapan hilal tersebut berdasarkan petunjuk al quran dan
hadis nabi muhammad saw. Namun perbedaan pilihan dalil yang dijadikan landasan
dan logika yang dibangun untuk memahami hilal telah melahirkan perbedaan konsep
dan interprestasi tentang hilal, cara untuk mengetahui hilal, dan kriteria yang
digunakan dalam menentukan pergantian bulan hijriah.
Hilal merupakan
bulan sabit paling tipis dan dapat di amati pertama kali setelah konjungsi
(itjimak). Konjungsi merupakan kedudukan ketika matahari, bulan, dan bumi
berada pada satu garis lurus, dan bulan berada diantara matahari dan bumi. Pada
posisi ini , separuh muka bulan yang menghadap ke muka bumi sama sekali tidak
terkena sinar matahari sehingga bulan tidak terlihat oleh kita dibumi. Jeda waktu
sejak terjadinya konjungsi sampai terbentuknya hilal yang dapat dilihat dengan
mata telanjang dalam kondisi cuaca cerah saat matahari terbenam.
Keberhasilan
mengamati hilal tergantung pada kondisi atmosfir atau cuaca, kondisi tempat
meninjau dan ufuk sebelah barat, posisi hilal itu sendiri dan kejelian para
pengamat. Ketipisan hilal setap awal bulan dapat berganti ganti, begitu juga
dengan bentuk bulan sabit beragam, mulai dari semburat tipis sampai lengkung
tebal sama sama disebut hilal.
Kegiatan Rukyatul
hilal biasanya dilaksanakan pada petang hari pertama sejak terjadinya
konjungsi, yaitu tanggal 29 pada bulan hijriah yang sedang berlangsung. Apabila
hilal terlihat pada magrib waktu setempat telah memasuki bulan baru kalender
hijriah, sementara apabila hilal tidak terlihat atau gagal terlihat, artinya
awal bulan ditetapkan mulai magrib hari berikutnya.
Dalam hal
ini pemerintah melalui kementrian agama menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan
1436 H jatuh pada hari kamis 18 juni, penetapan awal Ramadhan ini di ambil
melalui sidang isbat yang di gelar oleh kementrian agama republik indonesia. Jadi
sudah bisa di pastikan , awal ramadhan tahun 2015 ini bakal kompak
pelaksanaanya, di antara organisasi keagamaan yaitu Muhammadiyah dan NU dll
Ilmu Hisab merupakan sebuah ilmu untuk menentukan posisi bulan dengan menggunakan
perhitungan perhitungan astronomi yang di lakukan secara sistematis guna
menentukan kapan dimulainya awal bulan yang terdapat pada kalender Hijriah.
Ilmu rukyat
adalah kegiatan pengamatan hilal secara langsung. Aktifitas ini mencakup
pengamatan bulan sabit muda yang tampak pertama kalinya setelah konjungsi. Adapun
pengamatn tersebut dilakukan dengan berbagai macam cara, bisa dengan melihat
langsung tanpa alat bantu atau dengan bantuan alat optik seperti teleskop.
Jazakumullah
semoga Alloh swt, memberi keberkahan dan Rahmat dalam kehidupan kepada kita
semua.. Amiin. Ya robbal allamin
Pustaka dan Referensi bacaan ini dari berbagai tulisan baik itu media cetak maupun media cetak tribunjabar, dan pengkajian sahabat muhammad hanafiyah, sahrul riyadi se, majelis dzikir lainya. Tulisan ini
dimaksudkan untuk sharing, motivasi, inspirasi, dan menambah cakrawala
ketahuidan kita kepada Alloh swt,
sehingga kita bisa hidup lebih baik. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam
penulisan kata, terima kasih.