Namun begitu tulisan ini akan jadi
sia-sia kalau anda tidak melatih nya, dan disarankan kepada calon-calon actor
untuk banyak ber tanya, banyak membaca, banyak menonton, dan banyak LATIHAN.
Terkait dengan acara pelatihan
Komedian, pengetahuan dasar AKTING inipun sangatlah relevan untuk dipelajari
bagi peserta latih karena seorang Komedian juga adalah actor yang dituntut
dapat berakting baik.
Setelah anda membaca tulisan ini,
maka anda sudah harus siap me nerima peran apapun yang diberikan
Produser/Sutradara.
Untuk memainkan peran dengan baik
anda harus bersikap pasrah menerima serta mencintai peran tersebut tidak boleh
ada penolak an dalam hati apalagi membencinya, karena ketika anda membenci
peran yang akan dimainkan, maka akan timbul jarak antara anda de ngan peran
itu, akibatnya anda akan bermain buruk, tidak hidup.
Akting adalah menghidupkan sebuah
peran.
Peran yang asalnya mati yang Cuma
bisa dibaca dari sebuah scena rio, harus anda hidupkan layaknya manusia
seutuhnya yang mempu nyai bentuk tubuh, gerakan, gerak-gerik, ekpresi wajah,
vocal, piki ran serta perasaan.
Akting yang baik tidak akan dating
begitu saja pada seorang actor, apalagi pada actor yang malas yang hanya
menunggu kesempatan.
Akting yang baik dan prima akan
menghampiri actor-aktor yang mau kerja keras, latihan dan disiplin, tidak ada
kata ” nganggur “ bagi seorang aktor, karena setiap waktu luang akan
dipergunakan untuk latihan,observasi, membaca, menonton atau mendiskusikan
sesuatu yang berhubungan dengan seni peran.
Untuk menjadi seorang actor yang
handal pastilah diperlukan modal, seorang Pelukis modalnya adalah cat, kuas dan
kavas.
Modal seorang actor adalah seluruh
perangkat yang ada pada tubuhnya yaitu pikiran, perasaan, vocal (suara) dan
tubuhnya. Modal inilah yang harus kita latih secara terus tanpa berhenti.
PIKIRAN mencakup :
– Konsentrasi,
- Imajinasi,
- Ingatan emosi,
- Observasi pengamatan,
- Motivasi,
- Penafsiran scenario ; Peran
– Konsentrasi,
- Imajinasi,
- Ingatan emosi,
- Observasi pengamatan,
- Motivasi,
- Penafsiran scenario ; Peran
PERASAAN mencakup :
– Emosi,
- Penghayatan.
– Emosi,
- Penghayatan.
VOCAL mencakup :
– Artikulasi
- Intonasi.
– Artikulasi
- Intonasi.
TUBUH mencakup :
- Pemanasan,
- Eksplorasi,
- Singkronisasi.
- Pemanasan,
- Eksplorasi,
- Singkronisasi.
Modal tersebut diatastidak akan
berarti apa-apa, apabila anda tidak melatihnya secara terus menerus dan
berkesinambungan. Untuk melatihnya tidak perlu waktu atau tempat yang khusus.
Anda bias melakukannya dalam kehidupan sehari-hari,misalnya anda mau melatih :
KONSENTRASI : Bacalah berita disurat
kabar atau menonton si netron di televise atau menonton film di bioskop
kemudian cerita kanlah kembali secara rinci berita atau apa yang telah and
abaca atau tonton tersebut, atau kalau kita sedang makan rasakanlah ma kanan
yang dimakan, asinnya, manisnya, pedasnya dlsb, dan jangan makan sambil baca
Koran karena konsentrasi anda akan terpecah antara rasa makanan dan berita di
Koran.
IMAJINASI : Anda mungkin pernah
melihat anak kecil main mobil – mobilan, atau main rumah-rumahan,mungkin anda
sendiri pernah melakukannya, anak kecil itu sedang sedang menggunakan imajinasi
nya !. Cobalah latih imajinasi anda dengan kegiatan yang disesuai kan dengan
usia anda misalnya apa yang anda lakukan kalau anda menjadi bintang film
terkenal, atau profesi lainnya.
INGATAN EMOSI : Ingatlah secara
detail kejadian-kejadian yang telah anda alami, baik yang menyedihkan atau yang
menye nangkan atau menjengkelkan/menyebalkan dlsb.
Mungkin anda pernah mengalami patah
hati, cobalah ingat kembali apa yang pernah anda lakukan, katakan dan anda
rasakan atau coba lah ingat wajah ibu/ayah anda apa yang anda rasakan.
OBSERVASI/PENGAMATAN : Salah satu
tugas kita yang penting lainnya apabila anda ingin menjadi seorang actor adalah
observasi
Sebagai seorang actor yang kerjanya
memerankan berbagai macam karakter manusia tentunya observasi ini menjadi
sangat penting.
Bagaimana kita bisa memerankan seorang tokoh terkena penyakit aids apabila anda sendiri tidak tahu seperti apa
penyakit itu apabi la menyerang manusia. Observasi bias kita lakukan secara
langsung dengan obyek yang akan kita amati maupun secara tidak langsung
misalnya dengan membaca, menonton televisi atau menonton film tentang objek
yang akan kita pelajari.
Observasi bias kita lakukan setiap
harimulai dari lingkungan terdekat misalnya mengamati tukang sayur, Pengemis,
tukang rokok atau tetangga yang konglomerat. Tegurdan ngobrolah dengan mereka,
tanyalah berapa penghasilannya, anaknya berapa, bagaimana bias menghidupi
keluarganya dengan penghasilannya.
Amatipula gerakannya,
gerak-geriknya, cara dia berjalan, cara dia berpakian, cara bicaranya, dlsb.
Semakin banyak manusia yang anda
amati akan semakin mudah anda memasuki sebuah peran, pergilah kerumah sakit dan
duduklah di UGD, maka anda akan banyak sekali melihat berbagai macam karakter,
ada yang menangis, ada yang histeris, ada yang Cuma be ngong, ada yang
kebingungan, dlsb.
MOTIVASI : Setiap gerakan dari tubuh
kita pastilah berawal dari motivasi, apabila lapar pasti anda akan
bergerak/berjalan kedapur untuk mencari makanan yang bias dimakan, apabila
sedang berjalan -jalan di Mall kemudian melihat baju yang anda senangi,
pastilah anda akan mendekati baju tsb untuk menyentuh lalu mencobanya. Begitu
juga jika anda membenci seseorang pastilah anda akan men jauhi orang itu.
Jadi setiap gerakan ataupun gerak
gerik yang ada dalam adegan sebuah sinetron pastilah mempunyai motivasi.
PENAFSIRAN SCENARIO : Setelah
mendapatkan scenario dari Sutradara janganlah langsung dihafal, tapi bacalah
berulang-ulang sampai anda mengerti benar isi ceritanya, setelah itu bacalah
adegan demi adegan sampai anda mengerti maksud dari adegan itu, tahap terahir
baru menghafalnya.
Apabila anda tidak mengerti
konsultasikan dengan sutradara, anda tidak usah malu bertanya pada sutradara
karena sudah menjadi tu gas sutradara untuk membuat pemainnya mengerti apa yang
akan di mainkannya. Bekerjasama / kerja kolektif adalh inti dari produk si
sebuah sinetron.
EMOSI : Seorang aktor haruslah peka
emosinya, setelah anda me mutuskan untuk menjadi seorang actor, sifat ” cuek ”
atau sikap tidak perduli harus anda tinggalkan.
Mulai sekarang latihlah emosi anda
setiap hari sehingga menjadi benar-benar peka. Bukankah kita akan memainkan
berbagai macam emosi ?.
Cobalah rasakan apa yang dirasakan
orang lain, misalnya ketika me lihat pengemis bagaimana kalau anda menjadi
pengemis itu apa yang anda rasakan ?, atau anda melihat orang tua meninggal
tertab rak bis kota, bagaimana kalau dia itu adalah orang tua anda ?
Emosi adalah inti dari acting, kalau
anda berakting tanpa emosi anda akan seperti robot.
PENGHAYATAN : Adalah perpaduan dari
kesemua unsure-unsur diatas, umpama semangkok bakso yang terbuat dari berbagai
bum bu yang disatukan menjadi suatu hidangan yang lezat untuk dimakan, namun
apabila bumbu tersebut ada yang kurang misalnya kurang garam, maka bakso
tersebut akan terasa hambar.
Begitu juga dengan acting, apabila
salah satu unsure diatas ada yang kurang maka acting anda akan kurang sempurna
akan terlihat dibuat-buat, over acting atau datartanpa ekpresi.
Setelah kita membahas unsure-unsur ”
dalam ” sekarang kita akan membahas unsure ” luar ” yaitu vocal dan tubuh kita
mulai dengan :
VOKAL ARTIKULASI : Seorangaktor ketika
berakting haruslah mempu nyai suara yang jelas terdengar agar bias menyampaikan
pesan yang ada dalam scenario.
Kita sering melihat banyak pemain
sinetron yang bicaranya terlalu cepat, tidak jelas, akhirnya penonton tidak
mengerti apa yang di ucapkan si actor, kalau sudah begitu bersiaplah untuk
tidak ada yang menonton, sia-sialah hasil kerja keras kita.
Untuk melatihnya bacalah buku atau
surat kabar ucapkanlah per
lahan-lahan, lambat dan usahakan
mengucapkan kata demi kata se cara jelas, jangan terlalu cepat temponya lambat
saja yang penting terdengar dengan jelas sejelas-jelasnya, teruslah berlatih
dan ja ngan ragu-ragu untuk membuka mulut anda.
INTONASI : Anda mungkin pernah
menonton sinetron dimana salah satu aktornya bersuara datar monoton seperti
robot, sangat membosankan !.
Itu disebabkan karena ketika si
actor mengucapkan dialog tidak menggunakan emosi, hanya sekedar mengucapkan
kalimat hafalan.
Ketika anda mengucapkan dialog,
isilah dengan emosi sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam scenario.
Contohnya : Anda mengucapkan dialog
dalam keadaan sedih tentu lah akan berbeda dengan keadaan gembira.
Unsur ” luar ” lainnya adalah TUBUH.
Tubuh anda harus diolah sedemikian
rupa sehingga siap untuk me merankan tokoh apapun juga.
Kita sering melihat actor laga
terlihat kaku ketika dia main dalam sinetron drama atau kita juga pernah
melihat seorang actor begitu kaku, begitu tidak enak dipandang karena bahunya
selalu naik dua-duanya atau sebelah, dlsb.
PEMANASAN : Gerakanlah tubuh anda
mulai dari ujung kaki sam pai ujung kepala sepertilazimnya pemanasan olahraga.
EKPLORASI : Gerakanlah tubuh anda
sebebas bebasnya, carilah gerakan yang tidak biasa/yang jarang atau tidak
pernah dilakukan.
SINKRONISASI GERAKAN DENGAN UCAPAN :
Sinkronisasikan antara ucapan dengan gerakan anda. Seringkali ki ta melihat
seorang pemain terlalu banyak gerakannya sehingga ba nyak gerakan yang sia-sia
tidak efisien atau sebaliknya banyak pe main yang terlalu sedikit gerakannya
sehingga kaku seperti patung. Banyak juga pemain yang suka memasukan tangannya
kedalam saku celananya atau selama adegan berlangsung tangannya hanya dilipat
diatas dada tidak perduli adegannya sedang marah atau gembira.
Banyak sekali gerakan yang harus
kita pilih,
contohnya : Seorang pemain sedang
melakukan adegan marah, gera kan pemain itu bias memukul meja, meremas baju,
bias mengatup kan graham, bias menjambak-jambak rambutnya sendiri, dlsb.
Anda harus memilih salah satu
gerakan lalu memasukannya keda lam acting anda, sehingga menjadi sesuai antara
gerakan dengan kalimat yang anda ucapkan.
Dan menambah
ilmu cakrawala tentang hasanah ilmu pengetahuan berakting. Mohon maaf
bila ada salah dalam penulisan.mohon masukan dan saran nya demi perbaikan.
Terima kasih
Daftarpustaka dan referensi bacaan ini dari berbagai tulisan baik itu media cetak
maupun media elektronik diantaranya,3gplus.wordpres dan sebagai kajian penulis Sahrul Elba Riyadi, dan
sahabat bandunglima.Tulisan ini dimaksudkan untuk menjadikan motivasi,sharing
dan diskusi untuk memperdalam pengetahuan arrtikel terkiniBandung 11 februari 2015 Copyrighted.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar